Minggu, 08 November 2015

Barong Brutuk desa trunyan bangli

"Barong Brutuk"

Pura Pancering jagat, merupakan salah satu pura yang terdapat di Desa Trunyan, Kabupaten Bangli.  Bila anda mengunjungi puran ini, akan terdapat sebuah patung dengan ukuran yang besar dan cukup tinggi yang bernama Bhatara Datonta atau Bhatara Ratu Pancering Jagat. Patung Bhatara Datonta ini merupakan salah satu peninggalan pada jaman batu besar. Patung ini menggambarkan ekspresi seorang bhatara dengan ekspresi yang sangat dashyat, tangan kirinya bergantung longgar pada sisi kiri tubuhnya; tangan kanannya tertekuk di atas bahu mengarah ke belakang, posisi membawa kapak; alat vitalnya mencolok ke bawah, tetapi lembut. Tepat di bawah alat vital itu ada sebuah lubang yang menggambarkan alat kelamin wanita. Keduanya dianggap simbol vital kekuatan laki dan perempuan. Simbol ini diduga bentuk awal dari lingga dan yoni, kekuatan Dewa Siwa dan Dewi Uma dalam tradisi Hindu. Bhatara Ratu Pancering Jagat memiliki sebanyak 21 orang unen-unen dalam bentuk topeng yang dinamakan Barong Brutuk. Konon tarian sakral barong brutuk yang kita kenal saat ini berasal dari sejarah ini. Tarian barong brutuk merupakan tarian sakral yang biasa ditarikan ketika Hari Odalan di Pura Ratu Pancering Jagat. Tarian ini ditarikan oleh peari pria yang biasanya diambil dari anggota sekaa teruna.

Sebelum menarikan barong-barong sakral itu para taruna harus melewati proses sakralisasi selama 42 hari. Selama proses sakralisasi, para taruna itu dilarang berhubungan dengan para wanita di kampungnya. Kegiatan lain yang dilakukan semasa menjalani proses penyucian, yaitu mengumpulkan daun-daun pisang dari desa Pinggan yang digunakan sebagai busana tarian Brutuk. Daun-daun pisang itu dikeringkan dan kemudian dirajut dengan tali kupas (pohon pisang) dijadikan semacam rok yang akan digunakan oleh para penari Brutuk. Masing-masing penari menggunakan dua atau tiga rangkaian busana dari daun pisang itu, sebagian digantungkan di pinggang dan sebagian lagi pada bahu, di bawah leher. Bahkan yang tak kalah uniknya, penari yang akan menarikan tarian ini diharuskan untuk menggunakan dalaman (celana dalam) yang  dibuat dengan menggunakan tali pisang.

Para penari Brutuk yang menggunakan busana daun pisang kering itu, dan hiasan kepala dari janur; seorang berfungsi melakoni peran  Raja Brutuk, seorang sebagai Sang Ratu, seorang sebagai Patih, seorang sebagai kakak Sang Ratu, dan selebihnya menjadi anggota biasa. Tarian Brutuk ini menggambarkan konsep dikotomi dalam kehidupan masyarakat Trunyan, yaitu dua golongan masyarakat, laki-laki dan perempuan.

Upacara Brutuk dimulai dengan penampilan para unen-unen tingkat anggota. Mereka mengelilingi tembok pura masing-masing tiga kali sambil melambaikan cemeti kepada penonton, peserta upacara. Cemetinya membuat bunyi melengking dan membangkitkan rasa takut penonton. Mereka takut disambar dan kena cemeti Sang Brutuk. Ketika Sang Raja, Ratu dan Patih, dan kakak Sang Ratu tampil dalam pementasan, seorang pemangku berpakaian putih mendekati keempat penari itu dan langsung menyajikan sesajen, seperangkat sesaji penyambutan dan diiringi doa-doa keselamatan bagi masyarakat Trunyan. Keempat ningrat Brutuk itu juga mengelilingi pura sebanyak tiga kali, melambaikan cemeti mereka dan kemudian bergabung dengan para Brutuk yang lain. Penonton, peserta upacara mulai mendekati para penari Brutuk itu, mengambil daun-daun pisang yang lepas, digunakan sebagai sarana kesuburan. Para menonton yang berhasil memperoleh daun-daun pisang busana Brutuk itu, akan menyimpannya di rumah dan kemudian baru disebar di area persawahan ketika mulai menanam padi. Mereka mengharapkan keberhasilan panen. Disitu drama mencapai klimaksnya, ayunan cemeti diperkeras, memecuti para penonton yang “mencuri” bagian dari busananya.  Ritual tarian ini berlangsung satu hari penuh. Dimana pada tahapan terakhir diadakan pertunjukan ritual yang   dipimpin oleh pemangku dengan beberapa sesajen. Setelah  diberikan sesajen para penari brutuk kembali menari dengan gerakan –gerakan kuno nya seperti menari dengan meniru tingkak laku ayam hutan liar dan lain-lain.

1 komentar:

  1. KISAH NYATA..............
    Ass.Saya BPK. MUHAMAD ISKANDAR Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Dimas,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Dimas alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Dimas Taat Pribadi di nmr 081340887779 Kiyai Dimas Taat Peribadi,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!. VIDIO PESUGIHAN DANA GAIP KY DIMAS KANJENG

    BalasHapus